Skip to main content

Posts

Showing posts from 2022

Semeja Tanpa Dialog

Ada yang menunggu kamu, tepat di waktu ini, pada malam yang sendu "Apa kabar kamu hari ini?" Klise namun ingin kuulangi setiap malam. Meski lebih sulit mencari celah waktumu di penghujung hari, tetapi baiklah, kesehatan dan istirahatmu lebih penting dari itu. Aku percaya di mana kau kucari, di situ kau sedang merapikan hidupmu untuk peristiwa membahagiakan keesokan harinya. Kebingunganmu terasa sampai di sini, di ribuan kilometer jarak kita saat ini. Keresahan tanpa alasan, tarik ulur yang semakin seru, juga permintaan hati yang tak kunjung dapat kukabulkan. Hal-hal kecil yang sudah berubah, kebiasaan yang kini menjadi berbeda. Kamu tetap ada namun rentang kita semakin terasa. Kuingat pernah dengan lantang kuteriakkan bahwa memang terlalu jauh bicara mati, namun hanya itulah yang bisa memisahkan kamu dari penjagaanku. Senaif itu cintaku padamu hingga kadang lupa bahwa tidak semua yang hadir akan menjadi takdir. Kulihat kembali pesan-pesan yang saling kita kirimkan sejak pagi,...

Tanpa Suara

Kisah-kisah lama mengajarkanku untuk tidak tampak lelah sebelum benar-benar memilih menyerah. Tidak tampak marah sebelum memutuskan pergi. Tidak tampak sakit sebelum memulai untuk berhenti. Di belakang tawa yang girang dan canda yang renyah tentu bersemayam emosi negatif yang meledak-ledak. Maka kemudian janganlah terlihat, menjauhlah dari perhatian, menepilah dari kesilauan. "Satu jam lagi, ya."  Begitu pesan yang sampai di ponselku siang itu. Sambil menunggu, aku rapikan kamar dilanjutkan mandi dan keramas. Perjumpaan ini telah tertunda tiga minggu lamanya. Sisa waktu kuhabiskan scroll video di reels dan TikTok, mencari bahan tertawa pereda gugup. Di sepanjang perjalanan, kusandarkan kepalaku padanya. Jam pertama kami tidak banyak bercerita, hanya jemari yang terus saling menggenggam dengan sesekali kecupan pada bahu kiri pertanda rindu yang tidak tertahan. Beberapa waktu berikutnya ia membawakan teh panas dan seduhan mi instan pesanan dari gerbong restorasi. Senja ini din...

Days of A Sinovacced

Prolog Senin, 11 April 2022. Siang ini saya akan berangkat ke Sapporo! Saya diberi tugas oleh Institut Pertanian Bogor untuk melanjutkan belajar pada jenjang S3 di Laboratorium Applied Molecular Microbiology, Graduate School of Global Food Resources, Hokkaido University. Saya akan mempelajari patogenesis cendawan penyebab blas padi, dibimbing oleh Bapak Profesor Teruo Sone. Sponsor belajar saya adalah Hokkaido University President's Fellowship yang seluruh rangkaian seleksi beasiswa sampai penyelesaian urusan dokumen admission ke graduate school  berikut support morilnya dibantu oleh ICO, direktorat program internasional di IPB. Karena program ini sudah dimulai sejak Oktober 2021 tetapi waktu itu belum bisa berangkat karena pandemi, saya harus memulai semester 1 di Indonesia. Terima kasih kepada Departemen Proteksi Tanaman atas segala fasilitas penelitian yang diberikan pada penumpang gelap ini. Cerita perjalanan saya terangkum di sini. Selamat membacaaa. Bagi rekan-rekan yang aka...